Selamat Datang... Blog ini menjadi saksi, bahwa kita pernah jumpa dalam dunia maya :)

12 CERITA GLEN ANGGARA


 

Glen Anggara (Junior Roberts) berasal dari keluarga kaya raya, tetapi memiliki kepintaran di bawah rata-rata. Selain itu, ia memiliki semangat kebebasan, sehingga ia tidak menyukai aturan dan larangan. Bahkan, untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, Glen akan melakukan apa saja. Namun, Glen memiliki kepribadian yang berlawanan. Bagi orang-orang di sekitarnya, Glen hanyalah anak kecil yang suka membuat kekacauan. Hingga orang-orang di sekitarnya marah padanya. Di sisi lain, Glen adalah orang yang baik dan ramah.

Pada suatu hari, Glen bertemu dengan seorang gadis bernama Shena (Prilly Latuconsina). Lucunya tidak ada angin, tidak ada hujan, Shena meminta Glen menjadi kekasihnya. Tanpa pikir panjang, Glen menolak permintaan Shena yang tidak masuk akal. Glen juga menganggap bahwa Shena adalah orang yang aneh dan gila. Tentu saja, hanya di pertemuan pertama tanpa saling mengenal, Shena berani menyatakan cintanya kepada pria yang tidak dikenalnya.

Pada pertemuan berikutnya, Glen secara tidak sengaja menemukan secarik kertas. Di kertas itu berisi daftar 12 keinginan Shena. Shena memiliki keinginan yang ingin dia wujudkan sebelum matahari terbenam. Setelah membacanya, Glen bingung apa sebenarnya maksud dari 12 permintaan Shena itu. Suatu hari, Glen menyadari dan mulai memahami keinginan Shena. Dia juga mengerti alasan Shena ketika dia memintanya untuk menjadi kekasihnya. Terlepas dari keraguannya, Glen menyetujui permintaan Shena. Akhirnya, keduanya memiliki kisah cinta. Glen pun berjanji pada Shena bahwa dia akan berusaha memenuhi 12 keinginan Shena.

Share:

SIJJIN



Salah satu horor Indonesia yang sedang ditunggu adalah Sijjin. Harap sabar karena film horor ini akan premiere pada 9 November 2023.

Sijjin sendiri diadaptasi dari film horor Turki yang berjudul Siccin. Horor ini disebut terseram di Turki sehingga dibuat sebanyak 6 sekuel. Sijjin merupakan produksi dari Rapi Films yang telah bekerja sama dengan Sky Media dan Legacy Pictures.

Sijjin merupakan garapan Hadrah Daeng Ratu sebagai sutradara dan Lele Laila sebagai penulis skenario. Hadrah Daeng Ratu sebelumnya juga sukses menggarap Perjanjian Gaib dan Aku Tahu Kapan Kamu Mati.

Di dalam Al-Quran pada Surat Muthaffifin ayat 8 menjelaskan bahwa Sijjin memiliki arti sebagai penjara. Beberapa ulama juga memberi tafsiran bahwa Sijjin memiliki arti tempat roh-roh jahat berkumpul.

Film yang dibintangi oleh Anggika Bolsterli, Ibrahim Risyad, Niken Anjani, dan Delia Husein ini menampilkan adegan yang mengerikan

Film Sijjin merupakan film yang menceritakan tentang kiriman 5 teror malam. Terror tersebut dibuat oleh Irma (Anggika Bolsterli) yang jatuh cinta kepada sepupunya sendiri yaitu Galang (Ibrahim Risyad). Galang yang telah memiliki istri dan anak sangat sayang kepada mereka, dan menganggap Irma hanya sebagai sepupunya saja. Oleh karena itu, Irma sangat terobsesi ingin menjadi perempuan satu-satu nya di hidup Galang, bahkan ingin dinikahi.

Pada suatu hari, Irma datang ke dukun untuk meminta bantuan agar dapat dinikahkan dengan Galang. Lalu si dukun menerima permohonan Irma yaitu dengan mengirim santet kepada istri Galang dalam 5 teror malam, maka seluruh keturunan darah dari istri Galang akan meninggal.

Terror yang dialami oleh istri Galang ini sangat mengerikan, seperti kesurupan, gangguan mistis, percobaan bunuh diri, dan pada akhirnya kematian terjadi di rumah Galang. Namun tak disangka-sangka juga bahwa teror tersebut juga menghantui pada Irma sendiri.

Share:

Weak Hero Class 1

 

Weak Hero Class 1




Weak Hero Class 1 merupakan salah satu drama Korea tayang November 2022 dan bisa Moms saksikan di Wavve.

Drama ini diadaptasi dari web komik yang ditulis oleh Seo Pae Seu, Kim Jin Seok, Yoo Soo Min.

Sebelum dijadikan sebagai serial, web komik ini sudah cukup terkenal, lho Moms.

Sedangkan di dalam serial diperankan oleh aktor dan aktris muda bertabur bintang, seperti Park Ji Hoon, Choi Hyun Wook, dan Hong Kyung.

Sebelum menyaksikannya, yuk simak terlebih dahulu sinopsis dan profil pemainnya di sini!

Sinopsis Weak Hero Class 1



Weak Hero: Class 1 berkisah tentang Yeon Si Eun (Park Ji Hoon) seorang siswa teladan yang berada di 1 persen teratas di sekolahnya.

Saat ini, ia sedang melawan banyak kekerasan bersama teman-temannya, Suho (Choi Hyun Wook) dan Beom Seok (Hong Kyung).

Meski sedang melawan kekerasan di sekolahnya, fokus utamanya tetap belajar dan tidak tertarik pada apapun selain belajar.

Dengan kecerdasan dan keberanian yang ia miliki, Yeon Si Eun mampu melindungi siswa-siswa yang tertindas di sekolahnya.

Nmaun, di sisi lain, ia juga menunjukkan kelemahan fisiknya sehingga kerap kesulitan bertarung dengan kelompok perundung.

Meski demikian, ia menggunakan kecerdasan otaknya untuk melawan kelompok perundung.

Ia menggunakan benda apa saja di sekitarnya untuk dijadikan alat bertarung.

Momen menarik dari drama ini adalah peran Yeon Si Eun yang mampu dengan tenang menghadapi para perundung sekaligus mempertahankan nilai baiknya di sekolah.

Fakta tentang Drama Weak Hero Class 1


Setelah mengetahui sinopsis beserta daftar pemain dari drama ini, Moms juga perlu mengetahui tentang beberapa fakta menarik mengenai Weak Hero: Class 1.

Berikut ini beberapa fakta menariknya!

1. Diangkat dari Webtoon Populer

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, drama Weak Hero: Class 1 merupakan series hasil adaptasi dari webtoon berjudul Yakhanyoungwoong.

Webtoon yang dirilis pada tahun 2018 di layanan Naver menjadi bacaan populer dan banyak diminati oleh pemuda Korea maupun dunia.

Ditulis oleh Seo Pae Seu dan diilustrasikan oleh Kim Jin Seok membuat banyak penggemar webtoon yang memuji jalan ceritanya.

2. Berkisah tentang Perlawanan atas Perundungan

Biasanya drama mengisahkan tentang perundungan dan korbannya yang cenderung diam, tetapi di drama satu ini mengangkat tentang perlawanan akan perundungan di sekolah.

Meski Yeon Shie Eun (Park Ji Hoon) sering menjadi sasaran perundungan oleh teman-temannya, dia tak hanya diam.

Sebab, dirinya tengah menyiapkan rencana melawan perundungan teman-temannya. Bahkan untuk menjalani misinya ini, ia dibantu oleh siswa lainnya.

3. Meraih Popularitas Tinggi

Setelah perilisannya popularitas Weak Hero: Class 1 cukup tinggi di media sosial dan komunitas penggemar drakor.

Bahkan drama ini menjadi hit dalam episode pertama, dan berhasil mendapatkan peringkat 9,9 di luar negeri melalui iQIYI, Kocowa, dan Viki.

Menurut data yang dihimpun oleh Good Data Corporation, drama ini menempati peringkat pertama dalam kategori drama atau seri selama empat minggu berturut-turut.

Kemudian menurut Wavve, Weak Hero: Class 1 adalah serial televisi pertama yang menduduki peringkat 3 teratas untuk waktu menonton dan tetap berada di peringkat 10 teratas di iQiyi Taiwan dan Amerika Utara.

 4. Mendapatkan Respons Positif

Selain memiliki banyak penggemar, drama ini juga meraih respon positif dari penontonnya, lho Moms.

Bahkan dinilai sebagai drama yang dibuat dengan sempurna dengan cerita, penyutradaraan, akting, dan drama yang paling dinantikan di paruh kedua tahun ini.

Episode 1 hingga episode 3 juga diputar di Festival Film Internasional Busan ke-27 "On Screen".

Rumor Weak Hero Class 1 Season 2

Setelah keberhasilannya dalam paruh pertamanya, mulai beredar rumor bahwa Weak Hero Class 2 akan dirilis pada Desember 2022.

Namun, sayangnya hingga pertengahan tahun 2023 ini belum ada pengumuman terkait kelanjutan cerita perlawanan yang dilakukan oleh Shi Eun.

Itulah sinopsis Weak Hero Class 1 

Share:

Sewu Dino

Sewu Dino 



Pada libur Lebaran 2023 ini, kita akan kedatangan banyak film produksi sineas Indonesia yang menghiasi bioskop. Sama seperti KKN Di Desa Penari (2022) kisah film ini juga merupakan adaptasi dari thread Twitter buatan SimpleMan. Film ini pun digarap oleh Kimo Stamboel yang sudah terkenal sebagai sutradara spesialis horor.

Sinopsis film horor Sewu Dino berkisah tentang Sri (Mikha Tambayong), seorang perempuan muda yang rela bekerja untuk keluarga Atmojo demi mendapat gaji besar buat pengobatan ayahnya. Namun, tugas Sri ternyata enggak mudah. Soalnya, ia harus melakukan ritual basuh sudo untuk menenangkan Della Atmojo, cucu dari keluarga Atmojo yang terkena santet 1.000 hari.

Nah, sebelum kamu nonton film horor Sewu Dino di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan berikut ini!

Sewu Dino

Film horor slow-burn yang keteteran di belakang



Sewu Dino adalah tipikal film horor slow-burn, alias film yang konfliknya terbangun dengan cukup lama. Apalagi, film ini memiliki durasi sekitar dua jam sehingga enggak heran jika ada penonton yang merasa bosan saat menyaksikannya, terutama pada paruh awalnya. Namun, penggunaan konsep slow-burn ini sebenarnya memiliki alasan khusus.

Sebab, penceritaan yang cukup lamban ini sangat berfungsi dalam menjelaskan cerita horornya dengan lumayan detail. Sewu Dino benar-benar menjelaskan sejumlah elemen horor yang berkaitan dengan ritual untuk Della Atmojo secara perlahan dari awal hingga akhir filmnya. Intinya, menurut KINCIR penceritaan pada film ini jauh lebih baik dan rapi ketimbang pendahulunya, yaitu KKN di Desa Penari.

Meski begitu, konsep slow-burn yang ada dalam film ini cukup berpengaruh terhadap ending-nya. Soalnya, bagian akhir dari film ini terasa cukup kewalahan atau terburu-buru dalam menyelesaikan konfliknya karena sebelumnya terlalu bersantai dalam bercerita. Meski enggak terlalu mengganggu, penyelesaian konflik yang agak terburu-buru ini agak membuat ceritanya menyisakan plot hole.

Akting bagus dari para aktor, tapi karakternya kurang tergali dengan dalam



Film Sewu Dino melibatkan sejumlah aktor ternama Indonesia sebagai pemainnya. Mulai dari Mikha Tambayong, Rio Dewanto, Karina Suwandi, Agla Artalidia, hingga Marthino Lio. Jadi, rasanya sangat wajar jika para pemain dalam film ini memiliki kemampuan akting yang mumpuni. Bahkan, Gisellma Firmansyah yang terbilang pendatang baru berhasil tampil mencekam sepanjang filmnya sebagai Della Atmojo.

Hanya saja, menurut Saya sendiri,akting mumpuni dari para pemain tersebut enggak dimanfaatkan dengan baik oleh filmnya. Soalnya, penulisan karakter dalam film ini enggak terlalu mendalam sehingga latar belakang dari beberapa tokohnya kurang terungkap secara jelas.

Hal ini tentunya sangat sayang terjadi, karena beberapa karakter berpotensi jadi sosok yang ikonis dari filmnya dengan kemampuan akting dari aktor yang memerankannya. Namun, semoga saja Sewu Dino hanya jadi perkenalan dari sejumlah karakter tersebut, dan latar belakang mereka akan diceritakan lebih jelas pada film berikutnya.

Baca Juga Drama : Weak Hero Class 1



Share:

Ketika Berhenti di Sini

 Perpisahan, kehilangan, dan kematian adalah momen yang paling sulit untuk dilupakan, at least untuk saya pribadi. Namun, sejak membaca sinopsis Ketika Berhenti di Sini yang mengangkat konsep AI, saya akhirnya memutuskan untuk menontonnya di bioskop.

Buat kamu yang masih ragu, mungkin ulasan ini bisa membantumu.

Sinopsis



Dita (Prilly Latuconsina), seorang creative designer yang sedang mencoba hidupnya kembali pasca kematian ayahnya. Ia bahkan nyaris tidak memiliki tujuan apa-apa lagi, dan memilih untuk hidup seperti robot. Makan, ke kampus, menggambar, bertemu teman, on repeat. Ya, Dita memang belum bisa menerima kematian itu karena ia dihantui rasa bersalah. Beruntung ada Ifan (Refal Hady), Untari (Lutesha), dan Awan (Sal Priadi), yang selalu menemaninya.

Hidup Dita yang flat tiba-tiba menjadi berubah sejak pertemuannya dengan Edi (Bryan Domani). As expected, keduanya saling jatuh cinta, Dita pun kembali menemukan kebahagiaanya.



Empat tahun berjalan, hubungan mereka ternyata semakin renggang. Nahasnya, saat sedang bertengkar hebat, Edi meninggal karena sebuah kecelakaan. Dita lagi-lagi harus menghadapi trauma akan kematian untuk kedua kalinya.

As time goes by, Dita mendapatkan sebuah kacamata dengan teknologi AI, di mana siapa pun yang memakainya akan melihat Edi sebagai virtual assistant layaknya manusia biasa. Kado ini ternyata sudah Edi persiapkan jauh sebelum kepergiannya.

Dita yang sudah bisa berdamai, tiba-tiba menjadi hilang kendali karena merasa Edi kembali hadir di hidupnya, meskipun hanya sebatas AI. Ia semakin tidak bisa membedakan antara kehidupan nyata dan virtual.

Bagaimana nasib Dita? Apakah ia bisa move on dari kematian Edi?


Filosofi kehidupan manusia yang searah dengan mata angin



Film Ketika Berhenti di Sini dibuka dengan narasi menarik tentang filosofi mandala, yang juga jadi salah satu alasan Dita menekuni bidang design. Tak hanya sebuah motif lingkaran, mandala memiliki filosofi yang lebih kompleks dan dalam. Mandala kerap dianggap sebagai alam semesta dengan titik pusat yang mewakili perpaduan harmonis antara diri sendiri dengan lingkungan.

Empat titik mandala yang dijelaskan di film ini menggambarkan empat fase kehidupan Dita. Mulai dari Utara yang penuh dengan keserakahan, Barat yang penuh cinta, Selatan yang penuh amarah dan luka, lalu Timur yang jadi titik terakhir penuh kedamaian.

Penggunaan filosofi mandala ini menjadi poin menarik dan great comeback untuk Umay Shahab sebagai sutradara. Mengingat film pertamanya yang tidak meninggalkan kesan apa pun untuk saya.


Jangan Lupa Baca Juga : Sewu Dino

Share:

NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI


Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) dirilis pada 2020 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film ini diadaptasi dari novel yang berjudul sama karya dari Marchella FP.  NKCTHI ini sebenarnya dirilis pada 9 Januari 2020, tetapi ternyata diundur perilisannya menjadi 2 Januari 2020.

Film ini saat pertama kali ditayangkan di bioskop Indonesia menyebabkan banyaknya penikmat film sangat antusias, dikarenakan sangat menyentuh hati para penontonnya. Film NKCTHI ini berhasil menyentuh 2 juta penonton dan menjadi film terlaris di tahun 2020.

Cerita film NKCTHI menjadi sangat diperbincangkan oleh khalayak luas karena ceritanya sangat  relate dengan kehidupan sebagian orang.

Baca juga: Miracle In Cell No.7 (indonesia)

Film ini menceritakan 3 saudara yaitu anak pertama yang bernama Angkasa yang diperankan oleh Rio Dewanto, karakter Angkasa ini sebagai kakak sulung yang berperan harus menjadi kakak yang baik dan dituntut oleh sang ayah ( Donny Damara ) untuk menjaga adik – adiknya .

Selanjutnya anak kedua yaitu Aurora yang diperankan oleh ( Sheila Dara ), karakter Aurora sebagai anak tengah ini sangatlah menyentuh hati para penonton, pasalnya karakter Aurora ini yang mandiri dan kuat sangatlah berbeda dengan saudara – saudaranya, ia cenderung kuat menanggung semuanya sendiri.

Dan yang terakhir ada anak bungsu yaitu Awan yang diperankan oleh (Rachel Amanda),  karakter Awan ini menjadi pusat perhatian dalam keluarganya. Ia sebagai anak bungsu mempunyai kepribadian berani untuk memberontak sesuatu apa yang tidak sesuai sama apa yang diinginkannya, dan ia ingin merasa bebas seperti kakak – kakaknya tetapi selalu dikekang oleh orang tuanya.

NKCTHI berkisah flashback tentang kehidupan keluarga yang bahagia, tetapi mereka mengalami kejadian trauma besar saat anak bungsu (Awan) kecelakaan saat ia masih sekolah dasar.

Dan sejak saat itulah perubahan sikap orang tuanya menjadi sangat protektif kepada si bungsu, dari mulai kakak sulung selalu menjemput Awan setelah ia pulang bekerja. Tetapi Awan merasa sangat tidak bebas seperti teman – temannya.

Seperti saat ia bertemu dengan lelaki bernama Kale saat di Event kakaknya itu, dari situlah Awan menjadi anak yang pemberontak dan tidak lagi menghiraukan kata ayahnya.

Hal ini jadi mendorong ketiga saudara ini mengalami pemberontakan yang dapat terungkapnya rahasia dan trauma luka besar dalam keluarga mereka, yaitu saat mereka selepas pameran seni Aurora lalu mereka  mengalami konflik besar sampai – sampai sang ayah membongkar kejadian masa lalu dimana sewaktu lahir kembaran Awan meninggal.

Sang ayah berusaha melepaskan kesedihannya untuk membuang semua benda yang dapat mengingatkannya pada kembaran Awan. Tetapi beruntungnya sang Ibu sempat menyimpan benda kenangan milik kembaran Awan yaitu sepasang kaus kaki.

Film ini cukup mengharukan bagi penontonnya, selain dari segi alur cerita yang menarik, film ini dapat memberikan pesan yang kuat seperti NKCTHI sangat memberikan ruang untuk semua orang bisa bercerita, tidak hanya itu saja film ini memiliki irama cerita yang apik dibarengi sama soundtrack yang enak pulak. Inilah yang membuat penonton merasakan energi seolah – olah diremuk – redamkan.

Walaupun film ini memiliki alur maju – mundur tetapi kita menjadi paham bagaimana awal cerita ini dimaksudkan. Tetapi menurut saya pribadi sebagai penontonnya, film ini terlalu menceritakan detail ceritanya seperti tentang kisah ayahnya ketika masih muda, tetapi itu tidak menjadi masalah karena dasar ceritanya pun sudah menggiring emosi penonton ketika awal mula masalah keluarga dimulai.

Seperti adegan dimana anak tengah yang selalu menyembunyikan rasa sakitnya yang selalu mengalah terhadap adiknya yang selalu dibanggakan. Tetapi tidak hanya anak tengah saja yang mengalami peran penting dalam film ini karakter sang Angkasa pun harus bersikap dewasa dan kuat untuk bisa menjaga adik–adiknya seperti apa yang diamanahkan oleh ayahnya.

Untuk dari segi cerita yang sudah bagus komposisi mengalirkan ceritanya sudah sangat baik, pemerannya tampil dan berakting dengan sempurna. Dari segi sinematografinya untuk production house Visinema sudah tidak meragukan lagi.

Film ini memiliki shot gambar yang bagus sehingga penonton dapat memahami makna dari setiap adegan di filmnya. Yang dibikin menariknya lagi soundtrack film ini juga dapat membuat emosi penonton naik – turun.

NKCTHI sangat cocok ditonton dan dinikmati bagi kalangan muda maupun tua karena sangat dekat dengan cerita kehidupan sehari – hari kita sebagai anak maupun orang tua.

Terakhir film ini sangat menyampaikan pesan agar selalu memiliki komunikasi yang baik dengan keluarga dan saling menyayangi satu sama lain tanpa membandingi satu sama lain.


Share:

Miracle in Cell No.7




  Film Miracle in Cell No. 7 mengubah penjara yang dingin dan keras menjadi ruang hangat penuh cinta.

Media sosial sempat dihebohkan oleh tangis haru netizen selepas menyaksikan film Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia garapan Hanung Bramantyo.

Film Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia berhasil menarik jumlah penonton yang tinggi sepanjang penayangannya di bioskop.

Tak jauh berbeda dari versi Korea, Miracle in Cell No. 7 menceritakan kisah seorang ayah difabel bernama Dodo (Vino G. Bastian). Ia ditangkap paksa atas kejahatan yang tak ia lakukan.

Kejadian tersebut membuat Kartika (Graciella Abigail), anak perempuan Dodo yang masih kecil, mencari keberadaan sang ayah hingga ke penjara.

Berkat bantuan komplotan penjahat, Kartika berhasil masuk ke sel tempat Dodo ditahan hingga hari eksekusinya.

Perpisahan, kehilangan, serta ketidakadilan dirasakan oleh Dodo dan Kartika yang tak punya apa-apa selain cinta satu sama lain sebagai ayah-anak.

Film Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia memberikan pengalaman nonton bioskop yang emosional, dari awal film hingga akhir.

Sentuhan Indonesia yang Kuat

Berbicara tentang film adaptasi Korea, tentu saja tak mudah untuk menyesuaikan cerita dengan budaya Indonesia.

Hanung Bramantyo berhasil mengambil alih kepemilikan film Miracle in Cell No. 7 menjadi milik Indonesia seutuhnya lewat berbagai tambahan adegan.

Dimulai dari sel penjara, Hanung secara visual menggambarkan realita penjara di Indonesia yang tak terawat dan penuh dengan kekerasan.

Unsur keberagaman dan keagamaan juga sangat kental di versi Indonesia ini, menyesuaikan masyarakat yang berporos pada agama.

Adegan anak-anak kecil bernyanyi lagu Islami sebagai pengiring aksi Dodo mencoba kabur dengan balon udara membuat film ini terasa magis.

Keberagaman Indonesia juga tercermin dengan karakter komplotan penjahat di sel tempat Dodo ditahan.

Mulai dari budaya, celotehan, hingga keberagaman agama para karakter tersebut berhasil membuat film ini terasa sangat Indonesia.

Cinta Ayah dan Anak Jadi Sumber Kekuatan

Cinta orang tua dan anak yang digambarkan Vino G. Bastian bersama Graciella Abigail terasa sangat nyata.

Tak hanya itu, dua karakter utama ini sangat kompleks, penuh dengan pengembangan emosi yang kuat.

Dodo dengan segala keterbatasannya mampu terlihat berusaha menjadi ayah terbaik bagi Kartika.

Detik-detik sebelum eksekusi menjadi momen emas Dodo dan Kartika yang dimanfaatkan Vino G. Bastian untuk menyalurkan kekuatan dan kepercayaan.

Kepergian yang penuh haru ini tidak hanya menjadi momen yang menyedihkan, tapi juga momen yang kuat.

Dodo seakan-akan menyalurkan seluruh kekuatannya untuk Kartika yang akan hidup seorang diri tanpa ayah.

Kartika yang masih anak-anak pun terlihat dewasa, hal ini menjadi nyata karena sepanjang hidup hanya dialah yang merawat sang ayah.

Kekuatan cinta tersebut dibawa jauh hingga ke karakter Kartika dewasa (Mawar de Jongh) yang terlihat berdaya dan berpegang teguh pada mimpinya dalam mewujudkan keadilan untuk sang ayah.


Baca Juga : Ketika Berhenti di Sini


Setiap Adegan Menguras Tangis

Sutradara Hanung Bramantyo punya kekuatan dalam menggarap film drama keluarga yang mainstream di bioskop.

Dalam film Miracle in Cell No.7, Hanung kembali menunjukkan kekuatannya dengan membuat setiap adegan terasa emosional.

Hal baiknya, penonton dengan mudah bersimpati pada karakter dan situasi dalam film ini.

Penonton juga mengenal tujuan dan latar belakang setiap karakter, tak lupa juga dengan perjalanan hidup karakter yang emosional.

Sayangnya, hal ini membuat banyak adegan terasa terlalu dramatis serta adanya penempatan drama yang kurang pas.

Berbeda dengan versi Korea, film versi Indonesia ini juga banyak menghabiskan waktu di flashback dan dialog demi membuat penonton semakin simpati.

Secara keseluruhan, film ini berhasil menguras air mata penonton di setiap adegannya.

Karakter yang ada juga tidak sia-sia, semua punya peran penting yang mendorong cerita terus bergerak.

Miracle in Cell No. 7 ini membawa film drama keluarga Korea terasa milik Indonesia sendiri.

Kawan Puan masih bisa menyaksikan film Miracle in Cell No. 7 di bioskop kesayanganmu.

https://soebonomantofani.sch.id/


Share:

Blogroll

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

About

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini